TAJUKNEWS.COM/ Semarang. - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap penyebab banjir berhari-hari di Semarang, Jawa Tengah. BNPB menyebut ada masalah pada pompanisasi hingga mengakibatkan banjir belum surut.
"Memang betul ada masalah pompanisasi daerah di mana beberapa pompa rusak tidak segera diperbaiki dan yang tidak rusak, operasional tidak berjalan lancar, sehingga pertama BNPB ambil alih dengan bentuk Satgas pompanisasi gabungan BNPB, BPBD, personel TNI mengoperasikan semua pompa yang baik dan mendatangkan bantuan pompa dari daerah lain, satu dua hari ke depan kita lihat hasilnya," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto saat dihubungi, Jumat (31/10/2025).
Suharyanto menuturkan untuk mengurangi air yang turun karena hujan, pihaknya melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC). Operasi sudah dilaksanakan sejak sepekan lalu.
"Dari atas, sumber air hujan kami kurangi dengan menggelar OMC sejak tanggal 23 Oktober 2025, bahkan per hari ini untuk memperbesar hasil kami tambah armada 1 pesawat lagi," ujarnya.
Selain itu, Suharyanto menyampaikan banjir juga diakibatkan tanggul jebol. Untuk sementara, BNPB menutup tanggul tersebut dengan karung berisi pasir dan tanah dan menargetkan banjir surut total dalam 2 hingga 3 hari ke depan.
Ada berapa titik tanggul yang jebol, BNPB membiayai proses penutupan tanggul jebol tersebut secara cepat menggunakan karung pasir/tanah sebelum nanti diambil alih BBWS yang lebih permanen. Target 2-3 hari ke depan semua sudah surut," imbuhnya.
BNPB pun membentuk Satgas pompanisasi yang terdiri dari gabungan sejumlah unsur dan dipimpin Deputi 3 Mayjen Budi Irawan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap penyebab banjir berhari-hari di Semarang, Jawa Tengah. BNPB menyebut ada masalah pada pompanisasi hingga mengakibatkan banjir belum surut.
"Memang betul ada masalah pompanisasi daerah di mana beberapa pompa rusak tidak segera diperbaiki dan yang tidak rusak, operasional tidak berjalan lancar, sehingga pertama BNPB ambil alih dengan bentuk Satgas pompanisasi gabungan BNPB, BPBD, personel TNI mengoperasikan semua pompa yang baik dan mendatangkan bantuan pompa dari daerah lain, satu dua hari ke depan kita lihat hasilnya," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto saat dihubungi, Jumat (31/10/2025).
Suharyanto menuturkan untuk mengurangi air yang turun karena hujan, pihaknya melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC). Operasi sudah dilaksanakan sejak sepekan lalu.
"Dari atas, sumber air hujan kami kurangi dengan menggelar OMC sejak tanggal 23 Oktober 2025, bahkan per hari ini untuk memperbesar hasil kami tambah armada 1 pesawat lagi," ujarnya.
Selain itu, Suharyanto menyampaikan banjir juga diakibatkan tanggul jebol. Untuk sementara, BNPB menutup tanggul tersebut dengan karung berisi pasir dan tanah dan menargetkan banjir surut total dalam 2 hingga 3 hari ke depan.
Ada berapa titik tanggul yang jebol, BNPB membiayai proses penutupan tanggul jebol tersebut secara cepat menggunakan karung pasir/tanah sebelum nanti diambil alih BBWS yang lebih permanen. Target 2-3 hari ke depan semua sudah surut," imbuhnya.
BNPB pun membentuk Satgas pompanisasi yang terdiri dari gabungan sejumlah unsur dan dipimpin Deputi 3 Mayjen Budi Irawan.
©Leng/Tajuknews.com/tjk/10/2025.
