|

IKLAN BANNER

IKLAN BANNER
PEMILU 2024

Bila Harga CPO Dunia Mengalami Kenaikan, Tentu Harga TBS di Tingkat Petani Juga Ikut Terdongkrak

Pekerja sedang memanen buah kelapa sawit perkebunan sawit di lintas perkebunan sawit, PTPN IV Medan-Siantar, 26/07/2022. Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menilai kebijakan pemerintah yang menghapus sementara pungutan ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) beserta produk turunannya menjadi Rp 0, tidak berdampak signifikan bagi kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di tingkat petani. @Sonny/Tajuknews.com/tjk/07/2022.


TAJUKNEWS.COM, Jakarta-Penghapusan pungutan eksport CPO belum berdampak besar bagi petani kelapa sawit, Hal ini di sampaikan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menilai kebijakan pemerintah yang menghapus sementara pungutan ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) beserta produk turunannya menjadi Rp 0, tidak berdampak signifikan bagi kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di tingkat petani.

Gulat Manurung ketua umum Apkasindo dalam.diskusi virtual senin ( 25/6/22) mengatakan," kenaikan harga TBS sawit di tingkat petani baru hanya mencapai Rp 250 per kg".

"Saya dapat informasi dari petani sawit dari Aceh sampai Papua, mereka mengatakan belum (berdampak signifikan)," ujar Gulat.

Lebih lanjut Gulat menjelaskan apabila harga CPO dunia mengalami kenaikan, tentu harga TBS di tingkat petani juga ikut terdongkrak. Sementara faktanya, kata dia, per hari ini kenaikan TBS di tingkat petani masih menyentuh Rp 250 dibandingkan harga sebelumnya.

"Seharusnya yang terjadi, setiap kenaikan harga CPO dunia Rp 3.000, maka harga TBS akan naik Rp 1.000 per kg. Tapi hari ini naiknya baru Rp 250, yang Rp 750-nya ke mana?," cetus Gulat.

Sebelumnya, Pemerintah memutuskan menghapus tarif pungutan ekspor kelapa sawit dan turunannya hingga 31 Agustus 2022.

Dengan kebijakan ini, maka pemerintah menggratiskan pungutan ekspor CPO selama periode tersebut. Setelah itu, tarif pungutan ekspor CPO akan berlaku kembali secara progresif.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Nusa Dua , Bali Saptu ( 16/7/22) mengatakan," aturan ini dikeluarkan tak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan para petani. Lebih dari itu, supaya penurunan pungutan ekspor ini dapat menjadi wujud kontribusi pemerintah untuk mengantisipasi risiko krisis pangan yang dihadapi dunia saat ini".

" Jadi pajak pungutan ekspor diturunkan Rp 0 atau dollar AS pada seluruh produk yang berhubungan dengan CPO atau kelapa sawit," pungkasnya.

@Sonny/Tajuknews.comj/tjk/07/2022.

Komentar

Berita Terkini