TAJUKNEWS.COM/ Jakarta. – Transformasi di bidang pembiayaan
ultra mikro yang menyasar segmen-segmen usaha rakyat dengan skala di bawah UMKM
telah menjadi kontributor penting dalam pemulihan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan melalui ekonomi kerakyatan. Kehadiran Holding Ultra Mikro dengan
kebermanfaatan yang telah dirasakan segmen usaha ini menjadi bukti keberhasilan
transformasi yang dilakukan.
Terkait dengan hal tersebut, Menteri
BUMN RI Erick Thohir mengungkapkan bahwa kehadiran holding ultra mikro menjadi
bukti nyata keberpihakan BUMN terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
termasuk segmen ultra mikro. Terobosan ini terbukti mampu meningkatkan
akselerasi dalam pengembangan UMKM di seluruh Indonesia.
"BRI sebagai induk holding bersama
PNM dan Pegadaian yang tergabung dalam holding ultra mikro ini sudah menjadi
ekosistem luar biasa untuk memajukan UMKM kita," ujar Erick (7/10/2023).
Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur
Utama BRI Sunarso, bahwa BRI sebagai induk dari Holding Ultra Mikro (UMi),
terus menjalankan transformasi sebagai milestone penting dalam pengembangan
segmen UMKM, utamanya usaha ultra mikro di Indonesia.
Usaha ultra mikro, yang sebelumnya sulit
mendapatkan akses pembiayaan formal karena tidak bankable, dengan
kehadiran holding yang terdiri dari BRI, PNM, dan Pegadaian, mendapatkan akses
yang jauh lebih mudah terhadap pembiayaan untuk memutar roda usaha mereka.
Pembentukan Holding UMi, lanjut
Sunarso, dilakukan untuk mengintegrasikan perusahaan-perusahaan BUMN yang fokus
pelayanan kepada segmen mikro dan ultra mikro. Agar lebih efisien maka
menggunakan outlet yang digunakan bersama, produk yang dijual secara cross
selling, dan sistem yang digunakan bersama.
“Holdingisasi di bidang ultra mikro
merupakan milestone penting dalam pengembangan segmen ultra mikro di
Indonesia, dan ini tidak terlepas dari dorongan transformasi yang diinisiasi
oleh Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Bapak Erick Thohir,” ujar Sunarso.
Tidak hanya itu, Holding UMi bahkan
memberikan pendampingan, pembinaan, peningkatan skill, juga membukakan akses
pasar sehingga usaha-usaha mereka bisa naik kelas, semakin berkembang, dan
tentunya membawa impak positif untuk kesejahteraan para pelaku usahanya.
Sunarso membeberkan hingga akhir Juni
2023, Holding Ultra Mikro telah melayani 36 juta nasabah kredit mikro dan ultra
mikro, dengan total nilai kredit yang disalurkan mencapai Rp577,9 triliun.
Selain pembiayaan, segmen mikro dan ultra mikro juga tercatat menjadi nasabah
simpanan dengan jumlah besar yakni hingga Rp309 triliun (hanya di BRI).
Untuk melayani segmen tersebut, baik
BRI, PNM dan Pegadaian bersama-sama mengembangkan outlet co-location
atau outlet yang dapat digunakan bersama. Dari sekitar 15.500 outlet
yang digunakan untuk melayani nasabah segmen ultra mikro dan mikro, sebanyak
1.013 outlet merupakan outlet co-location.
Tidak tanggung-tanggung, sebanyak lebih
dari 76 ribu tenaga kerja yang diberi nama Brigade Madani berasal dari BRI,
Pegadaian, dan PNM dikerahkan untuk melayani masyarakat mikro dan ultramikro.
“Hasil daripada pembentukan Holding
Ultra Mikro, saya kira sudah sesuai tujuan dan inline dengan apa yang
kita cita-citakan. Kita ingin secara grup, secara konsolidasi melayani
masyarakat sebanyak mungkin dengan cara yang seefisien mungkin, dan kemudian
pada akhirnya masyarakat mendapatkan layanan dengan biaya yang murah,” ungkap
Sunarso.
Menurut
Sunarso, Holding UMi merupakan sumber pertumbuhan baru yang sangat memadai.
Sebab, sumber pertumbuhan mengarah ke segmen yang lebih bawah. “Di bawah itu
yang kita sebut ultra mikro, masih melimpah sumber pertumbuhannya. Yang penting
kita bisa mengelolanya dengan tepat,” ujar Sunarso.
Sejalan
dengan transformasi digital dan culture yang dijalankan BRI, perseroan
mengubah model bisnis dengan semakin mengedepankan aspek pemberdayaan. Dengan
demikian, lebih memudahkan BRI dalam mengakselerasi pelaku usaha untuk naik
kelas melalui ekosistem ultra mikro.
Selain
kekuatan engine SDM sebagai ujung tombak dalam melayani nasabah ultra
mikro, Holding UMi juga diperkuat dengan teknologi untuk semakin memperkuat business
process. Langkah digitalisasi
Holding UMi ini pun tak terlepas dari transformasi digital yang
diimplementasikan oleh BRI secara group.
Terbaru,
BRI bersama Pegadaian dan PNM belum lama ini meluncurkan aplikasi SenyuM
Mobile. Terobosan ini untuk menghadirkan akses merata dan terintegrasi terhadap
layanan keuangan formal. Aplikasi yang dapat diakses oleh seluruh lapisan
masyarakat, khususnya segmen ultra mikro tersebut menawarkan kemudahan akses
terhadap berbagai produk dan layanan keuangan formal 3 entitas holding (BRI,
Pegadaian, PNM).
Hadirnya
aplikasi SenyuM Mobile ini pun diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan
serta taraf hidup masyarakat. Dengan demikian, SenyuM Mobile akan memainkan
peran strategis dalam menjangkau masyarakat ultra mikro sampai lapisan paling
dalam.
Aplikasi
ini juga dan memungkinkan nasabah ultra mikro untuk mengakses layanan keuangan
3 Entitas secara langsung, dimanapun dan kapanpun sambil menjalankan usaha,
khususnya untuk produk simpanan dan investasi. Dengan begitu akses keuangan
formal akan lebih mudah dan sangat dekat dengan mereka.
Di
samping itu, untuk mengakselerasi penetrasi layanan, Holding UMi membentuk tim
sinergi budaya kerja yang dinamai “BRIGADE MADANI”. Aktivasi program “BRIGADE
MADANI” sendiri merupakan bagian dari
gerakan sinergi ekosistem ultra mikro.
BRIGADE
MADANI yang merupakan akronim dari BRI, Gade (Pegadaian) dan Madani (Permodalan
Nasional Madani) ditujukan untuk menginternalisasi Core Values AKHLAK,
mengakselerasi pencapaian target bisnis dan strategic initiatives, serta
memperkuat ketangguhan UMKM dan mengakselerasi inklusi keuangan dimana
ditargetkan sinergi Ultra Mikro akan mampu melayani nasabah baru di segmen
ultra mikro dan dapat menggerakkan ekonomi kerakyatan.
@Sonny/Tajuknews.com/tjk/10/2023.
#BRI #BUMN #UMKM #HoldingUltraMikro