|

IKLAN BANNER

IKLAN BANNER
PEMILU 2024

Komunitas Plastik untuk Kebaikan Luncurkan Mobil Edukasi Pilah Sampah

Komunitas Plastik untuk Kebaikan meluncurkan mobil edukasi pilah sampah plastik,  Mobil ini menerima sampah botol plastik  yang bisa ditukarkan dengan sembako, di kawasan waduk Gintung, Cirendeu, Tangerang Selatan, pada 2019.  Sampah botol kemasan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena  memiliki demand yang kuat  dari industri daur ulang plastik. Sonny/Tajuknews.com/Tjk@12/2019.



TAJUKNEWS.COM, Jakarta,  – Komunitas Plastik untuk Kebaikan meluncurkan mobil edukasi pilah sampah plastik,  Mobil ini menerima sampah botol plastik  yang bisa ditukarkan dengan sembako.  Sejatinya penukaran sembako hanya insentif untuk membangun kesadaran dan budaya masyarakat untuk memilah sampah plastik terutama sampah botol kemasan. 

“Sampah botol kemasan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena  memiliki demand yang kuat  dari industri daur ulang plastik,”  kata Eni Saeni, Koordinator Komunitas Plastik untuk Kebaikan di kawasan waduk Gintung, Cirendeu, Tangerang Selatan, pada 2019.  

Data Kementerian Perindustrian menyebutkan, kebutuhan baku industri daur ulang plastik sebanyak 913 ribu ton dipenuhi dari dalam negeri, sedangkan  320 ribu ton dari negara lain.  Adapun kebutuhan nasional, Indonesia memerlukan bahan baku plastik untuk produksi sebanyak 7,2 juta ton per tahun. 
Sebanyak 2,3 juta ton bahan baku berupa virgin plastik lokal disuplai oleh industri Petrokimia di dalam negeri seperti PT Lotte Chemical dan PT Chandra Asri Petrochemical. 


Komunitas Plastik untuk Kebaikan meluncurkan mobil edukasi pilah sampah plastik,  Mobil ini menerima sampah botol plastik  yang bisa ditukarkan dengan sembako, di kawasan waduk Gintung, Cirendeu, Tangerang Selatan, pada 2019.  Sampah botol kemasan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena  memiliki demand yang kuat  dari industri daur ulang plastik. Sonny/Tajuknews.com/Tjk@12/2019.

Melalui kegiatan ini, komunitas berharap, produsen dapat berkontribusi terhadap masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat produk yang telah menjadi sampah. Salah satu caranya adalah  dengan  membangun demand terhadap sampah kemasan  sehingga menumbuhkan pasar plastik bekas non botol seperti sachet dan plastik-plastik kemasan lain. 

“Selama ini, kebutuhan industri  yang tinggi baru pada plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate) yang bisa di daur ulang kembali menjadi plastik, ” kata Eni.
Melihat kebutuhan industri yang tinggi terhadap sampah botol PET, maka komunitas mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk mulai memilah sampah plastik dari rumah.

Sampah-sampah tersebut dapat ditukarkan dengan sembako melalui mobil edukasi pilah sampah yang akan berkeliling ke rumah-rumah warga.

Untuk tahap awal, mobil sembako keliling akan beroperasi di wilayah Tangerang Selatan. Selanjutnya mobil edukasi pilah sampah plastik  akan berkeliling,  mendatangi rumah warga di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Bogor. 

Mobil keliling beroperasi setiap Jumat dan Sabtu pagi. Untuk jadwalnya operasi akan diberitahukan melalui akun medsos komunitas Plastik untuk Kebaikan. Jadi follow akun medsos kami untuk mengikuti jadwal mobil keliling melalui: https://www.facebook.com, https://twitter.com/PlastikKebaikan, https://www.instagram.com, https://www.youtube.com/channel. 

Apa yang dilakukan komunitas ini adalah bagian kecil untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan membudayakan tata kelola sampah mulai dari rumah. Jika sebelumnya, masyarakat hanya mengenal sampah dibuang ke TPS lalu diangkut ke TPA, ke depan persoalan sampah selesai di rumah dengan cara dipilah. Sampah botol plastik atau kertas  dapat dijual, sedangkan sampah organik bisa dibuat pupuk. 

“Paradigma baru yang harus dibangun adalah pilah, kumpulkan, jual, atau  tukarkan,  sedekahkan sampah plastik ke pemulung. Dengan melakukan tindakan kecil ini, Anda telah ikut serta menyelamatkan bumi dari pencemaran lingkungan,” ujar Eni.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Toto Sudarto yang hadir pada acara ini melepas 80-an relawan Komunitas Plastik untuk Kebaikan yang dipusatkan di halaman kampus Pasca UIN untuk memungut sampah di sepanjang Situ Gintung. 

Toto mengapresiasi gerakan ini karena mengajak masyarakat untuk menyelesaikan persoalan sampah dari rumaj,  memilah sampah botol plastik dan menukarkan sampah tersebut dengan sembako.

"Mari kita mulai dari unit terkecil yaitu memilah sampah plastik, sampah botol plastik dan sampah organik dari rumah. Jangan campur sampah karena sampah yang dicampur tidak ada harganya. Kalau sampah yang dipilah bisa ditukar sembako," kata Toto yang memberikan sampah plastik yang dikumpulkan dari rumah ke Komunitas. 

Sebanyak 200 orang terlibat dalam kegiatan ini. Mereka adalah relawan yang tergabung dalam Komunikas Plastik untuk Kebaikan bersama beberapa komunitas seperti,  Gintung Lake Community,  Gempita (Gerakan Pecinta Alam Semesta),  KSE  (Karya Salemba Empat), K3SI  (Komunitas Sharing Seputar Sampah Indonesia),  POSBINDU  (Pos Pelayanan Terpadu untuk Lansia, dan Gila Bike dan masyarakat setempat. 

Masyarakat juga terlihat antusias  menukarkan sampah botol plastik ke mobil Edukasi Pilah Sampah Plastik dengan sembako. Komunitas berhasil mengumpulkan satu mobil colt yang akan dijual ke pengepul. 

"Uang hasil penjualan sampah botol plastik akan dibelikan sembako agar kegiatan ini bisa terus berlangsung. Mari  pilah sampah plastik Anda karena memiliki nilai ekonomi," kata Eni.


Komunitas Plastik untuk Kebaikan meluncurkan mobil edukasi pilah sampah plastik,  Mobil ini menerima sampah botol plastik  yang bisa ditukarkan dengan sembako, di kawasan waduk Gintung, Cirendeu, Tangerang Selatan, pada 2019.  Sampah botol kemasan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena  memiliki demand yang kuat  dari industri daur ulang plastik. Sonny/Tajuknews.com/Tjk@12/2019.

Tentang Komunitas Plastik untuk Kebaikan: Komunitas Plastik untuk Kebaikan di deklarasikan oleh para aktivis pecinta lingkungan dengan berbagai latar belakang pekerjaan, pada 10 Oktober 2019, bertepatan pada Hari Pahlawan, di Car Free Day, Jl. Thamrin Jakarta. Ada pengusaha, wartawan, mantan wartawan, guru, penggiat lingkungan, karyawan, dan mahasiswa. 

Saat deklarasi tersebut Komunitas melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menukarkan sampah plastic dengan kantong belanja go green. Hasilnya 7 kantong besar sampah botol PET berhasil dikumpulkan dan disumbangkan ke pemulung. Kegiatan lain adalah berkunjung ke bank Sampah plastic Patriot di Bekasi. 

Komunitas Plastik berusaha mengedukasi warga akan pentingnya memilah sampah plastic. Terutama sampah botol kemasan atau PET. Karena sampah PET sangat dibutuhkan oleh industry daur ulang plastic yang akan mengembalikan PET menjadi plastik. 

Ketika budaya memilah sampah tumbuh dengan baik di masyarakat, komunitas berharap Pemerintah melakukan tata kelola sampah secara circular economy, sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat dan lingkungan bersih akan terjaga," pungkasnya.

Sonny/Tajuknews.com/Tjk@12/2019.

Komentar

Berita Terkini