|

IKLAN BANNER

IKLAN BANNER
PEMILU 2024

Silvana Rosita Dacosta, Relawan WIN Gelorakan Manusia Indonesia Berkarakter Pancasila

 

Wahana Cinta NKRI (WIN) sebagai organ pemerhati kehidupan bernegara dan berbangsa, mengadakan diskusi kebangsaan bertajuk manusia indonesia berkarakter pancasila di Gedung Rarampa, Blok M, Jakarta, 28/02/2023. Turut hadir Ketua Umum Wahana Cinta NKRI (WIN) , Silvana Rosita Dacosta , Prof. Elwin Tobing, Immanuel Ebenheuzer Relawan Prabowo, Prof John Pieris, Ir Bambang Adi, Gus Sholeh, Ir Ramu Surachman, Dr. Edi Soewandono, Drg. Ugan Gandar, Rudi S. Kamri diskusi untuk mengarahkan dan memandang perlunya semua komponen anak bangsa untuk menata sikap, perilaku atau tutur kata kembali bermuara pada hakikat manusia Indonesia dengan karakter Pancasila. Foto:@Sonny/Tajuknews.com/tjk/02/2023.



TAJUKNEWS.COM, Jakarta. - Kecenderungan pergeseran/perubahan cara pandang tentang hakikat manusia di Indonesia akhir-akhir ini menjadi fanatik, radikal, materialis, idealis, dogmatik, hedonisme dan individualis diwarnai dengan maraknya tindakan melanggar etika, hukum, sopan santun dalam bertindak maupun bertutur kata yang ditengarai sudah tidak sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi dan falsafah bangsa Indonesia.

Menjelang Pilpres 2024, saling serang bahkan dengan ujaran-ujaran kebencian antar anak bangsa  kita jumpai disetiap lini,  lingkup pendidikan ( tinggi – rendah), lingkup (perkotaan – desa), rentang usia (tua – muda), dan agama,  dapat dilihat dihampir semua media sosial yang bermuara pada fanatisme mendukung paslon  presiden masing-masing. 

Menyikapi hal tersebut, Wahana Cinta NKRI (WIN) sebagai organ pemerhati kehidupan bernegara dan berbangsa, memandang perlunya semua komponen anak bangsa untuk menata sikap, perilaku atau tutur kata kembali bermuara pada hakikat manusia Indonesia dengan karakter Pancasila, " Ujar Ketua Umum Wahana Cinta NKRI atau WIN Silvana Rosita Dacosta di Gedung Rarampa, Blok M, Jakarta, 28/02/2023.

Diskusi yang bertemakan "Manuasia Indonesia Berkarakter Pancasila" kami adakan yang akhir-akhir ini melihat kenyataan bahwa anak-anak bangsa ini sering terjadi pertikaian, ujaran kebencian, dan bahkan kekerasan dimana-mana dan sebagainya jadi kita lihat ada degrasi moral dari anak-anak bangsa apalagi menjelang Pilpres 2024 ini, Turut hadir Totty Moekardiono, Prof Elwin Tobing, Prof John Pieris, Relawan Prabowo Immanuel Enenhaezer, Rudi S. Kamri, Bambang Adi, Gus Sholeh, Ugan Gandar para pembicara mengedepankan jangan sampai terjadi pertengkaran antar teman yang menjadi panastisme terhadap paslon nya masing-masing yang pada intinya ini sama-sama anak bangsa, " Ucap Silvana.

"Kita dulu terbentuk dari relawan Jokowi sekarang pada perkembangan kita bebas karena belum ada yang mengerucut arahnya kemana masih belum, karena semua komponen pada malam hari ini semua kumpul bersama tadi ada Bang Noel dari Relawan Prabowo, ada Mas Rudi Kamri Relawan Jokowi untuk saat ini bicara tentang 2024".

Dari berbagai unsur yang menyatukan kita malam ini bahwa tidak ada lagi perpecahan antara kita, kita semua anak-anak bangsa menyikapi 2024 ayolah kita bersatu payungnya apa... Payungnya Pancasila, " Cetusnya.


Wahana Cinta NKRI (WIN) sebagai organ pemerhati kehidupan bernegara dan berbangsa, mengadakan diskusi kebangsaan bertajuk manusia indonesia berkarakter pancasila di Gedung Rarampa, Blok M, Jakarta, 28/02/2023. Turut hadir Ketua Umum Wahana Cinta NKRI (WIN) , Silvana Rosita Dacosta , Prof. Elwin Tobing, Immanuel Ebenheuzer Relawan Prabowo, Prof John Pleris, Ir Bambang Adi, Gus Sholeh, Ir Ramu Surachman, Dr. Edi Soewandono, Drg. Ugan Gandar, Rudi S. Kamri diskusi untuk mengarahkan dan memandang perlunya semua komponen anak bangsa untuk menata sikap, perilaku atau tutur kata kembali bermuara pada hakikat manusia Indonesia dengan karakter Pancasila. Foto:@Sonny/Tajuknews.com/tjk/02/2023.



"Kembali semua unsur, semua komponen dari setiap lini harus bahu-membahu karena tidak bisa hanya dari pemerintah saja, tetapi kita semua harus bahu-membahu perubahan karakter moral dari bangsa ini menjadi tanggung jawab kita bersama, baik dari sekolah, baik dari keluarga, orang tua misalkan dan lingkungan ini merupakan karakter anak-anak dari sejak dini sampai dewasa tetap harus ada continuebitas harus ada diulang-ulang tetap atau di rewind tetap ke back to karakter daripada Pancasila dan Intergrasi, " ungkap Silvana.


"Satu sama lain itu harus terkoneksi dan harus terintegrasi menjadi satu kesatuan, untuk Jayalah Negeriku,  Majulah bangsaku itu adalah semboyan dari WIN juga dengan ini kita menjadi kompak".


Pandangan hidup dan falsafah kita ini adalah Pancasila dan kita terintegrasi apa yang saya sudah sampaikan, saling membutuhkan satu keluarga perbedaan dan kita satu bangsa , satu keluarga itulah keindahan Indonesia dan kita punya payungnya". Katanya.


"Ayo kita angkat Pancasila biar Pancasila menjadi budaya artinya betul-betul kita menjiwai semua nilai-nilai  dari pancasila itu, saat ini lama-lama tambah parah apalagi dengan adanya media sosial kemarin saya lihat dengan adanya anak pejabat mencederai sampai koma, dan banyak kejadian-kejadian kekerasan, pemerkosaan yang disebut disintegrasi moral itu yang di ucapkan Pak Jokowi terkait revolusi mental".


Diperlukan  gagasan yang dilanjutkan menjadi langkah nyata untuk memperkuat kembali posisi dan vitalitas Pancasila dalam kehidupan berbangsa di NKRI yang memiliki keserba-majemukan ini.  Gagasan hasil diskusi/sarasehan ini diharapkan dapat didukung oleh semua komponen NKRI yang sejatinya mengajak untuk kembali pada hakikat  manusia berkarakter Pancasila.



Wahana Cinta NKRI (WIN) sebagai organ pemerhati kehidupan bernegara dan berbangsa, mengadakan diskusi kebangsaan bertajuk manusia indonesia berkarakter pancasila di Gedung Rarampa, Blok M, Jakarta, 28/02/2023. Turut hadir Ketua Umum Wahana Cinta NKRI (WIN) , Silvana Rosita Dacosta , Prof. Elwin Tobing, Immanuel Ebenheuzer Relawan Prabowo, Prof John Pleris, Ir Bambang Adi, Gus Sholeh, Ir Ramu Surachman, Dr. Edi Soewandono, Drg. Ugan Gandar, Rudi S. Kamri diskusi untuk mengarahkan dan memandang perlunya semua komponen anak bangsa untuk menata sikap, perilaku atau tutur kata kembali bermuara pada hakikat manusia Indonesia dengan karakter Pancasila. Foto:@Sonny/Tajuknews.com/tjk/02/2023.



"Isi Pancasila sebagai dasar falsafah negara yang menjadi landasan pembentukan karakter manusia Indonesia, semestinya tidak bisa dipengaruhi oleh segala perbedaan seperti agama, suku, golongan, dan sebagainya. Demikian pula ia tidak dapat dipengaruhi oleh segala perubahan, seperti perubahan keadaan, peristiwa, tempat, waktu, pola hubungan antar warga, bangsa, dan negara, dan hubungan-hubungan lainnya.

Menurut Silvana, " yang di canangkan Jokowi semestinya dipraktekan sesuai dengan pandangan Pancasila dan kita harus menyentuh keakarnya yaitu pandangan hidup ini ini adalah akar dari hakekat manusia itu sendiri yaitu berkarakter Pancasila.

Kurikulum Pancasila saat ini sangat perlu bukan hanya pendidikan mulai dari dini berkesinambungan, jadi Pancasila harus dilihat sevara holistik dan secara keseluruhan menjadi kekuatan bangsa kita ini, jangan sampai ditanyakan Pancasila tidak hapal, : Imbuhnya.

Filsafat Pancasila itu sendiri dapat dipahami sebagai pandangan hidup atau weltanschauung bagi bangsa Indonesia atau menjadi pedoman tingkah laku setiap warga Negara Indonesia baik dalam hubungannya dengan Tuhan, dirinya sendiri  dan lingkungannya. 


Dirinya mengaku akan mengadakan kegiatan diskusi kebangsaan ini lagi untuk memberikan edukasi yang benar untuk mendengungkan ini kedepannya. berharap dengan memunculkan Noel ini menjadi perbedaan adanya pro kontra dan kami tak peduli karena tujuan kami berdemokrasi dengan baik, "Pungkas Silvana.



@Sonny/Tajuknews.com/tjk/02/2023.




 



Komentar

Berita Terkini