TAJUKNEWS.COM/ Jakarta. – Transaksi perbankan yang praktis,
mudah dan aman telah menjadi kebutuhan di era digital saat ini. Untuk
memberikan layanan perbankan digital yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan
nasabah, namun juga harus mampu memberikan perlindungan optimal untuk para
nasabahnya, perbankan terus mengembangkan kapabilitas digitalnya.
"Salah satunya
adalah BRI, bank yang terus bertransformasi di aspek digitalnya ini terus
melakukan pengembangan kapabilitas digital, salah satunya adalah dengan meningkatkan
kapabilitas talenta digital melalui digital talent management.
Terkait dengan hal tersebut Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengungkapkan bahwa dalam inisiatif ini terdapat empat kerangka yang dioptimalisasi. Mulai dari Digital Talent Acquisition yakni membangun framework rekrutmen dengan memperkuat proses seleksi untuk memastikan standar kompetensi teknis.
"Kemudian Digital Talent Development yakni membangun standar
kompetensi di IT dan membangun kurikulum untuk beberapa digital roles
dengan menyediakan platform pembelajaran digital yang mendukung new
way of learning.
Selanjutnya
adalah digital talent strategy, yaitu mematangkan perencanaan talenta
digital dan mengadopsi digital culture secara berkelanjutan dengan
mengembangkan platform kolaborasi yang terintegrasi. Terakhir, digital
talent branding yaitu mengembangkan employee value proposition untuk
menarik talenta digital terbaik turut serta bergabung dan berkontribusi.
Arga menambahkan
bahwa masing-masing bidang akan dikembangkan secara berkelanjutkan melalui
program pembelajaran. “Spesifik untuk talenta digital di bidang cyber
security, BRI terus melakukan improvisasi untuk memperkuat kompetensi di
bidang ini melalui penetapan kurikulum teknis untuk roles cyber security
specialist dan DevSecOps specialist, menyediakan program
pembelajaran yang berkelanjutan dan menyiapkan career framework untuk roles
tersebut,” jelas Arga.
Tak hanya
melalui program tersebut, Arga menekankan, pengetahuan digitalisasi pada
dasarnya sudah ditanamkan kepada seluruh pekerja. Hal itu didukung dengan
kenyataan bahwa sebanyak kurang lebih 95% pekerja BRI merupakan generasi
milenial. Berdasarkan riset, generasi ini mudah dalam menerima digitalisasi
sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari.
Arga
mencontohkan di Direktorat Digital dan Teknologi Informasi yang dia pimpin kini
telah mempekerjakan sekitar 1.500 Insan BRILiaN (Pekerja BRI) di luar
sumberdaya dari pihak ketiga. Jumlah ini cenderung meningkat beriringan dengan
kebutuhan nasabah yang semakin tinggi. Pihaknya pun terus bekerja sama dengan Human
Capital (HC) dalam menerapkan manpower planning.
“Saya bisa
katakan bahwa saat ini seluruh talenta BRI adalah talenta digital. Ini adalah
buah dari bagaimana kami menanamkan digital mindset kepada seluruh
pekerja kami, para Insan BRILiaN, dalam berkarya bagi nasabah setia kami. Tidak
bisa tidak, DNA digital ini harus dimiliki para Insan BRILiaN karena detik ini
tidak ada satupun layanan perbankan kami yang tidak di-deliver digital
dalam berbagai bentuk dan sarananya,” lanjutnya.
Selanjutnya,
biaya tenaga kerja akan disesuaikan dengan kecenderungan pergerakan kebutuhan
tersebut. Dalam praktiknya, Arga membutuhkan peran-peran yang kritikal dan specialized
untuk membantu melanjutkan transformasi digital di BRI seperti cybersecurity
specialist, blockchain specialist, cloud engineer, dan data specialist.
@Sonny/Tajuknews.com/tjk/05/2023.