|

IKLAN BANNER

IKLAN BANNER
PEMILU 2024

Terjadinya Bentrok di Kota Yogyakarta Telah diAmankan Pihak Aparat

 

Pesilat yang tergabung dalam Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT), terlibat bentrokan dengan komunitas suporter Brajamusti. Bentrokan tersebut, sempat membuat situasi di sejumlah titik di Kota Yogyakarta, mencekam, pada Minggu (4/6/2023). Agar tidak terjadi kericuhan, jajaran kepolisian dari Polsek Umbulharjo, Polresta Yogyakarta, Satuan Brimob Polda DIY, serta personel Koramil 0734/07 Umbulharjo, menghadang mereka di Jalan Kenari. Aksi lempar batu sempat terjadi di kawasan tersebut. @Sonny/Tajuknews.com/tjk/06/2023.

TAJUKNEWS.COM/ Yogyakarta. - Pemicu dari bentrokan di tengah Kota Yogyakarta tersebut, berawal dari keributan yang terjadi di objek wisata Pantai ParangTritis, pada Minggu (28/5/2023). Di mana, saat itu seorang anggota PSHT, Ali Sutanto dan juga Komandan SAR Parangtritis, menjadi korban pengeroyokan sejummlah suporter bola, Brajamusti.

Pesilat yang tergabung dalam Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT), terlibat bentrokan dengan komunitas suporter Brajamusti. Bentrokan tersebut, sempat membuat situasi di sejumlah titik di Kota Yogyakarta, mencekam, pada Minggu (4/6/2023).


Saat itu, Ali Sutanto Kala berusaha melerai keributan warga setempat dengan oknum suporter sepak bola tersebut. Keributan itu, diduga dipicu oleh ulah oknum suporter bola di kawasan Pantai Parangtritis, dan tidak terima ditegur warga. Kemudian, pada Minggu (4/6/2023) sore, sekitar pukul 16.30

Bentrokan berujung kerusuhan yang terjadi di sejumlah titik di Kota Yogyakarta tersebut, awalnya terjadi di Jalan Kenari, tepatnya di seputaran Balai Kota Yogyakarta, pada Minggu (4/6/2023) sore, sekitar pukul 16.30 WIB.


"Datang rombongan orang yang berjumlah ratusan melalui Jalan Kenari. Diduga mereka bakal mendatangi markas suporter di seputaran Stadion Mandala Krida. Mereka akan menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di Pantai Parangtritis. Agar tidak terjadi kericuhan, jajaran kepolisian dari Polsek Umbulharjo, Polresta Yogyakarta, Satuan Brimob Polda DIY, serta personel Koramil 0734/07 Umbulharjo, menghadang mereka di Jalan Kenari. Aksi lempar batu sempat terjadi di kawasan tersebut.


Pada pukul 17.30 WIB, massa berhasil dipukul mundur, dan diarahkan ke luar dari wilayah Jalan Kenari untuk mencegah keributan. Polisi terus berusaha menghalau massa, yang kemudian didorong ke arah Jalan Kusumanegara. 

"Selepas maghrib, massa didesak untuk masuk ke arah Jalan Tamansiswa. Pada pukul 18.55 WIB, massa kemudian diarahkan putar balik ke arah utara Jalan Tamansiswa, guna menghindari bentrok. Kericuhan lebih besar justru terjadi di kawasan Jalan Tamansiswa. Hingga akhirnya sekitar pukul 20.00 WIB massa PSHT dilokalisir di Pendopo Tamansiswa, karena jumlah massa di Jalan Tamansiswa semakin banyak. Pada pukul 22.30 WIB, massa PSHT dievakuasi menggunakan 16 kendaraan Polri, dan situasi berangsur normal.

Kapolda DIY, Irjen Pol. Suwondo Nainggolan menegaskan, kasus keributan di Pantai Parangtritis sudah ditangani polisi, dan sudah ada tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Bahkan, berkas penyidikannya segera dilimpahkan ke kejaksaan untuk disidangkan. 

"Usai mendapat laporan, polisi langsung melakukan penyelidikan dan penyidikan. Setelah berkas penyelidikan dan penyidikan lengkap, kemudian dilimpahkan ke kejaksaan. Dan nantinya kejaksaan yang akan menilai, lalu dikirimkan ke pengadilan untuk disidangkan," tegas Suwondo. 

Suwondo juga sudah mengimbau para pihak, dan melakukan komunikasi untuk mencegah terjadinya keributan. Sampai dengan saat ini, proses komunikasi itu diakuinya masih berjalan dengan baik, dan yang terlibat kerusuhan justru pihak-pihak di luar yang terlibat langsung dalam komunikasi tersebut, " Pungkasnya.

@Sonny/Tajuknews.com/tjk/06/2023.

#Parangtritis #PSHT #Bentrokan #Yogyakarta


Komentar

Berita Terkini