|

IKLAN BANNER

IKLAN BANNER
Jejak Cakap Digital & Jejak Kreasi

Penggabungan Bulog dan Bapanas, INKOPPAS Mendukung Pada Kepentingan Rakyat dan Pedagang Pasar

Sekretaris Umum Inkoppas, Andrian Lame Muhar,SE, Msi, menegaskan bahwa penggabungan Bulog dan Bapanas justru bisa menjadi momentum penting untuk mengembalikan fungsi lembaga pangan sebagai pelaksana langsung kebijakan pangan nasional, bukan hanya sebagai regulator. Jakarta, 16/10/2025. Ia menilai, kecepatan dan efektivitas dalam stabilisasi harga serta pengamanan pasokan pangan sangat tergantung pada kemampuan lembaga pangan bertindak cepat, sebuah peran yang pernah dijalankan Bulog dengan baik pada era 1990-an. @Sonny/Tajuknews.com/tjk/10/2025.
TAJUKNEWS.COM/ Jakarta. - Ramainya wacana di DPR mengenai usulan peningkatan status Perum Bulog menjadi kementerian serta penggabungannya dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menuai beragam reaksi dari publik. Salah satu respons datang dari Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), yang menyatakan dukungannya terhadap rencana tersebut, dengan catatan bahwa langkah tersebut harus benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat dan pedagang pasar, bukan sekadar memperpanjang rantai birokrasi.


Sekretaris Umum Inkoppas, Andrian Lame Muhar,SE, Msi, menegaskan bahwa penggabungan Bulog dan Bapanas justru bisa menjadi momentum penting untuk mengembalikan fungsi lembaga pangan sebagai pelaksana langsung kebijakan pangan nasional, bukan hanya sebagai regulator. Ia menilai, kecepatan dan efektivitas dalam stabilisasi harga serta pengamanan pasokan pangan sangat tergantung pada kemampuan lembaga pangan bertindak cepat, sebuah peran yang pernah dijalankan Bulog dengan baik pada era 1990-an.


Nostalgia Era Keemasan Bulog
Andrian mengajak untuk melihat kembali masa keemasan Bulog di era 90-an, ketika lembaga tersebut berada langsung di bawah Presiden dan memiliki kewenangan luas untuk mengeksekusi kebijakan tanpa harus terhambat orientasi laba atau rantai birokrasi yang berbelit. Kala itu, Bulog mampu melakukan sejumlah tindakan strategis seperti:


* Mengintervensi pasar secara langsung;
* Menyalurkan bahan pokok melalui koperasi;
* Menentukan harga dan mendistribusikan sesuai arahan pemerintah;
* Mengimpor pangan secara mandiri saat stok dalam negeri tidak mencukupi;
* Melibatkan koperasi dalam distribusi bahan pokok murah ke pasar rakyat.

Menurut Inkoppas, keterlibatan koperasi seperti mereka dalam distribusi pangan pada masa lalu membuat rantai distribusi lebih cepat dan tepat sasaran. “Kami adalah ujung tombak distribusi di lapangan. Peran ini yang ingin kami hidupkan kembali,” ujar Andrian saat ditemui di Jakarta, Kamis (15/10/2025).

Inkoppas menyayangkan kondisi saat ini, di mana Bulog berada di bawah Kementerian BUMN dan lebih difokuskan pada orientasi keuntungan. Di sisi lain, Bapanas hanya berfungsi sebagai regulator yang tidak memiliki kewenangan eksekusi langsung di lapangan.

Akibatnya, distribusi pangan sering terhambat karena lambannya koordinasi antarlembaga. Program seperti Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), misalnya, mengharuskan koperasi membayar di muka (Cash Before Delivery/CBD), yang dinilai membebani dan tidak berpihak pada penguatan koperasi sebagai mitra distribusi.


Andrian menegaskan bahwa jika penggabungan Bulog dan Bapanas hanya berujung pada pembentukan struktur birokrasi baru tanpa kewenangan eksekusi, maka hal itu tidak akan menyelesaikan persoalan mendasar dalam tata kelola pangan nasional.


“Kalau hanya menjadi regulator saja, itu sama saja seperti menambah orang duduk di atas meja tanpa bisa bertindak di lapangan,” kritiknya.
Inkoppas menaruh harapan besar kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memahami urgensi persoalan ini. Mereka berharap Prabowo akan mengambil langkah berani dengan mengembalikan fungsi Bulog seperti di masa lalu sebagai lembaga eksekutor kebijakan pangan yang kuat dan responsif.


“Koperasi pedagang pasar siap dilibatkan kembali sebagai mitra strategis pemerintah dalam distribusi bahan pangan murah ke masyarakat. Kami pernah melakukan itu, dan kami siap melakukannya lagi,” tutup Andrian dengan penuh optimisme.

 

@Sonny/Tajuknews.com/tjk/10/2025.

Komentar

Berita Terkini