L’Oréal hari ini meluncurkan “L’Oréal for the future”, program pembangunan berkelanjutan, ambisi terbaru dari L’Oréal Group hingga tahun 2030. ©Sonny/Tajuknews.com/tjk/07/2020. |
TAJUKNEWS.COM, Jakarta.– L’Oréal hari ini meluncurkan “L’Oréal for the future”, program pembangunan berkelanjutan, ambisi terbaru dari L’Oréal Group hingga tahun 2030. Dengan berkembangya tantangan lingkungan dan sosial, L’Oréal mempercepat transformasi perusahaan menuju model bisnis yang menghormati batasan-batasan planet dan memperkuat komitmen pembangunan berkelanjutan.
Untuk
membantu konsumen membuat keputusan-keputusan yang lebih berkelanjutan,
L’Oréal telah mengembangkan mekanisme yang dinamakan
Product Environmental & Social Impact Labelling, dengan skala
nilai A sampai E, yang didukung oleh ahli-ahli sains independen dan
diverifikasi oleh auditor independen yang secara bertahap akan
diberlakukan kepada semua merek dan kategori.
“Revolusi
pembangunan berkelanjutan L’Oréal telah memasuki era baru.
Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh planet saat ini belum pernah
terjadi sebelumnya, dan menjadi teramat penting untuk mempercepat upaya
pelestarian tempat tinggal yang aman bagi kemanusiaan. Kami menerapkan
upaya ini dalam operasional bisnis sebagai kontribusi kepada masyarakat
luas. Kami memahami bahwa tantangan-tantangan
besar lainnya akan datang dan L’Oréal akan terus setia pada ambisinya:
beroperasi dalam batasan-batasan planet,” ujar
Jean-Paul Agon, Chairman dan CEO L’Oréal.
Transformasi bisnis L’Oréal untuk menghormati “batasan-batasan planet”
“Batasan-batasan
planet” adalah batasan-batasan, yang apabila dilewati, akan
membahayakan kapasitas Bumi sebagai habitat perkembangan manusia.
Menghargai wilayah aman
bagi kemanusiaan harus menjadi prioritas untuk dekade-dekade yang akan
datang, sebagaimana seluruh ilmuwan menyetujuinya, maka L’Oréal
melakukan transisi pada operasional seluruh bisnis sesuai
batasan-batasan planet.
Oleh
sebab itu, Grup kami telah menetapkan target terukur untuk tahun 2030,
untuk menghadapi perubahan iklim sebagaimana didukung oleh inisiatif
“Target Berbasis Sains”,
tapi juga selangkah lebih maju dengan menangani tiga isu lingkungan
besar lainnya: pelestarian keanekaragaman hayati, manajemen air
berkelanjutan dan penggunaan sumber daya sirkular. Untuk memastikan
bisnis yang menghargai planet dengan sumber daya yang terbatas,
dan adil terhadap komunitas-komunitas yang bekerja bersama kami, L’Oréal
tidak hanya akan melanjutkan untuk mengurangi dampak langsung bagi
lingkungan, namun juga mengurangi dampak seluruh aktivitas termasuk dari
sisi pemasok dan konsumen.
“Selama
satu dekade terakhir, kami
telah melakukan transformasi mendalam pada perusahaan kami, meletakkan
keberlanjutan sebagai inti dari model bisnis kami. Dengan komitmen baru,
kami telah memasuki fase baru dari akselerasi pada transformasi
tersebut: melampaui tanggung jawab atas dampak langsung
terhadap lingkungan, membantu konsumen untuk membuat pilihan yang lebih
lestari, serta membuat kontribusi sosial dan lingkungan yang positif.
Sebagai pemimpin dalam industri, kami memandang kontribusi untuk
membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan
sebagai peran kami.
Contoh
nyata dari pencapaian yang ingin diraih L’Oréal: pada tahun 2025,
seluruh manufaktur, kantor administratif dan riset Grup kami akan
mencapai karbon netral dengan
meningkatkan efisiensi dan menggunakan 100% energi terbarukan. Melalui
komitmen ini, L’Oréal berharap untuk berkontribusi pada transisi energi
di negara-negara tempat kami beroperasi.
L’Oréal
memandang bahwa membangun ekosistem bisnis (klien, pemasok, konsumen)
adalah bagian dari tanggung jawab perusahaan. Untuk membantu 1,5 miliar
konsumen membuat
pilihan yang lebih berkelanjutan, L’Oréal telah mengembangkan mekanisme
Label Produk Lingkungan & Dampak Sosial. Mekanisme label akan
menggunakan nilai A sampai E, dengan “A” untuk produk yang dinilai
“terbaik” berdasakan dampak lingkungan dan sosial. Metode
tersebut disetujui oleh ahli sains dan seluruh data telah diverifikasi
oleh Bureau Veritas Certification, auditor independen. Label dan
nilai akan tersedia pada halaman produk. Merek pertama yang akan
menerapkan metode baru pada tahun 2020 adalah Garnier
untuk produk perawatan rambut, merek kecantikan dunia ketiga dan
pemimpin di pasar Perancis. Label ini akan diterapkan secara progresif
ke seluruh negara dan kategori.
- L’Oréal memberikan 100 juta Euro investasi untuk dampak baik (impact investing), untuk menangani berbagai tantangan lingkungan. 50 juta Euro akan digunakan untuk mendanai proyek restorasi ekosistem alami laut dan hutan melalui pendanaan L’Oréal Fund for Nature Regeneration, yang akan dioperasikan oleh Mirova, rekanan dari Natixis Investment Managers, didedikasi untuk investasi berdampak baik. €50 juta lainnya akan diarahkan untuk membiayai proyek-proyek yang terkait dengan ekonomi sirkular.
- Untuk membantu perempuan yang rentan, L’Oréal juga memberikan dana bantuan sebesar 50 juta Euro. Dana ini akan digunakan untuk mendukung organisasi dan badan amal lokal dalam usaha memerangi kemiskinan, membantu perempuan untuk mencapai integrasi sosial dan profesional, memberikan pendampingan darurat untuk pengungsi dan perempuan difabel, mencegah kekerasan terhadap perempuan, dan membantu para korban.
Sejak
awal, L’Oréal menyadari perlunya menanggapi tantangan-tantangan
lingkungan. Sebagai perusahaan industri, L’Oréal memutuskan bahwa
mengatasi dampak lingkungan dari pabrik dan pusat distribusinya adalah
langkah pertama yang paling diperlukan untuk memulai proses
transformasi. Pada tahun 2013, L'Oréal memutuskan untuk mencurahkan
perhatiannya pada persoalan inti dari kegiatan perusahaan:
pengembangan produk kecantikan, program keberlanjutan global yakni
Sharing Beauty With All, serta mengumumkan target-target pembangunan
berkelanjutan yang nyata menuju tahun 2020.
- Sejak 2005, Grup telah mengurangi emisi CO2 pabrik dan pusat distribusinya sebesar 78% secara absolut, melampaui target awal 60% pada tahun 2020, sementara volume produksi meningkat sebesar 37% pada periode yang sama.
- Pada akhir 2019, L'Oréal memiliki 35 situs netral karbon (artinya menggunakan 100% energi terbarukan), termasuk 14 pabrik.
- SPOT (Sustainable Product Optimization Tool), dibuat untuk menilai dan meningkatkan kinerja lingkungan dan sosial produk di semua merek. Pembangunan berkelanjutan sekarang sepenuhnya terintegrasi ke dalam proses desain produk baru Grup, dari tahap paling awal.
- 85% produk yang dibuat pada tahun 2019 memiliki dampak lingkungan dan sosial yang lebih baik.
- Pada akhir 2019, L'Oréal telah membantu 90.635 orang dari komunitas yang kurang mampu untuk mendapatkan pekerjaan melalui program inklusi dan solidarity sourcing.
- L'Oréal adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang telah mencapai skor "A" di ketiga peringkat CDP - perlindungan iklim, pengelolaan air, pelestarian hutan - selama 4 tahun berturut-turut.
©Sonny/Tajuknews.com/tjk/07/2020.