|

IKLAN BANNER

IKLAN BANNER
PEMILU 2024

Peringatan Kaum Buruh Dalam Suasana Pandemi Kedua, " Dengan Lantang Tanpa Batasan Isu Kesehatan "

Kaum buruh peringati May Day dalam keadaan yang khusus. Tahun lalu, dalam perasaan yang dipandu semangat besar, namun juga kehati-hatian akibat penyebaran Covid-19, di Jakarta, 01/05/2021. Hari buruh yang memerahkan jalanan ibukota kembali dengan lapang tanpa batasan isu kesehatan. @Sonny/Tajuknews.com/tjl/May/2021.


TAJUKNEWS.COM, Jakarta. - Hari ini, untuk kali kedua, kita mengulang peringatan May Day dalam keadaan yang khusus. Tahun lalu, dalam perasaan yang dipandu semangat besar, namun juga kehati-hatian akibat penyebaran Covid-19, saya mengunjuk pidato resmi organisasi memperingati Hari Buruh Se-Dunia. Kita semua berharap, 

"Pidato tahun lalu itu akan menjadi pidato terakhir secara daring, sehingga kita bisa memerahkan jalanan kembali dengan lapang tanpa batasan isu kesehatan. Tetapi harapan belum bisa menjadi kenyataan. Pandemi masih menjadi masalah aktual, dan kita belum tahu, negara akan menyelesaikannya hingga batas waktu kapan, Ucap Ilhamsyah Ketua Umum KPBI, dalam suasana orasi, di jakarta, 1/05/2021.


Namun saya harus katakan, May Day tetaplah May Day. Entah ketika Soeharto melarang perayaannya, entah ketika baru sedikit orang yang memperingatinya, entah ketika Tembok Berlin roboh,  entah ketika setahun lebih dunia dibekap wabah. 

"Sehingga hari ini akan selalu istimewa. Ia adalah penanda waktu bagi kegigihan pendahulu jaman dalam memperjuangkan kepentingan kelas buruh.  Cahaya Haymarket, Chichago, 135 tahun lalu, tak pernah redup. Cahaya yang  selalu menerangi jalan perjuangan kelas dimanapun di seluruh sudut planet ini, " Ujarnya. 


Kaum buruh peringati May Day dalam keadaan yang khusus. Tahun lalu, dalam perasaan yang dipandu semangat besar, namun juga kehati-hatian akibat penyebaran Covid-19, di Jakarta, 01/05/2021. Hari buruh yang memerahkan jalanan ibukota kembali dengan lapang tanpa batasan isu kesehatan. @Sonny/Tajuknews.com/tjl/May/2021.


Cahaya abadi ini ada di Kapuk Jakarta Barat, di bawah tenda perlawanan buruh yang menuntut hak nya  lebih dari dua bulan. Cahayanya ada dalam deklarasi organisasi buruh di Kalimantan Barat. Cahayanya menerangi pekik berlawanan menentang PHK di Segara Makmur, Bekasi. Cahayanya juga menghangatkan semua wajah, ketika umat manusia berangkukan erat, menyerukan isu Black Lives Matter. 

"Di dunia yang penuh ketidakadilan, penindasan, penghisapan, ketidaksetaraan dan kemiskinan,  cahaya Haymarket harus terus ada.

Sementara IMF di awal tahun demikian optimis menyebut India akan segera mencapai pemulihan ekonomi yang spektakuler. Lembaga rentenir dunia itu, tempat dimana salah satu menteri kabinet negara ini begitu  mengabdi kepadanya, menyebut India akan tumbuh 11,5% pada tahun 2021. 


Kaum buruh peringati May Day dalam keadaan yang khusus. Tahun lalu, dalam perasaan yang dipandu semangat besar, namun juga kehati-hatian akibat penyebaran Covid-19, di Jakarta, 01/05/2021. Hari buruh yang memerahkan jalanan ibukota kembali dengan lapang tanpa batasan isu kesehatan. @Sonny/Tajuknews.com/tjl/May/2021.


Ramalan di bulan Januari ini terbakar hanya dalam tempo tiga bulan. Persis ketika India disebut sebagai nerakanya Covid-19 pada bulan April dan Modi berteriak-teriak dalam irama putus asa agar dunia internasional mengulurkan tangan. Imperialis dunia bahkan tak lagi paham bagaimana menafsirkan dunia yang telah lama mereka rusak. Hampir seluruh ucapannya adalah kekeliruan yang dibalut kekeliruan. 

Pertama, Teruslah berjuang dimanapun kita semua berada. Sebab May Day adalah kisah historis dari perjuangan itu sendiri. Jangan gentar, jangan ragu! Tetapi jangan pula gegabah, tak terorganisir, apalagi abai terhadap tindakan sistematis. Perhebat solidaritas. 

Kedua, Lipatgandakan upaya menggali pikiran-pikiran, gagasan-gagasan dan ide-ide yang benar. Kita membutuhkan arah yang lebih baik. Arah yang harus ditemukan oleh KPBI, organisasi buruh, organisasi rakyat, untuk kebaikan keseluruhan rakyat miskin dan  kemaslahatan negeri. 

Ketiga, Mari kita duduk bersama untuk membicarakan dan menyelesaikan masalah-masalah yang menghambat kemajuan gerakan rakyat. Persatuan yang ada selama ini rupanya tidak cukup. Tidak berhasil memperbesar kekuatan gerakan rakyat. Orang bijak bilang, hanya mereka yang mau duduk di muka cermin yang tau sehelai uban ada di kepalanya. 

Keempat, Gerakan rakyat harus menyegerakan ikhtiar politik yang dibutuhkan. Melengkapi instrumen  perjuangannya. Dari organisasi massa, menjadi berniat memiliki partai suatu masa kelak. Kita boleh berdebat mengenai ini, tetapi perdebatan semacam ini akan sangat baik untuk mengisi kekosongan prespektif, yang harus kita akui berjangkit dalam keseharian aktivisme kita, " Pungkasnya.

Akhirnya, demikian Pidato Politik May Day KPBI tahun 2021. Kepalan tangan kiri  masih mengudara, tugas juang  menanti kedepan. Jangan surut! Rakyat pasti menang!! 

@Sonny/Tajuknews.com/tjk/May/2021.


Komentar

Berita Terkini