TAJUKNEWS.COM / Depok. – Telah menjadi rutinitas setiap tahun dalam pengabdian masyarakat menjalankan kegiatan untuk meningkatkan ilmu yang dikembangkan mahasiswa untuk disalurkan kepada masyarakat dalam edukasi yang diciptakannya.
Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) menggelar studi Pengabdian Masyarakat untuk memberikan edukasi yang mengugah dan menjaga lingkungan yaitu sampah rumah tangga khususnya skala rumahan, Inovasi terbaru dari para dosen dan mahasiswa itu telah menciptakan energi alternatif yang ramah lingkungan dan menjadi energi pengganti gas melon yang terbiasa masyarakat lakukan untuk memasak. Turut hadir para dosen tentang Pengabdian Masyarakat terkait Pengolahan Sampah, Nunung Martina, S.T., M.Si., Rikki Sofyan Rizal, S.Tr., M.T. , Yelvi, S.T., M.T., Eva Azhra Latifa, S.T., M.T. , Sutikno, S.T., M.T.
Turut berpartisipasi para mahasiswa, Axel Arif Adriano Pane, Nathania Shahwah Azaria Maheswari, Neshya Rusmelayanti, Puti Naila Kamila, Willem Rulision Togarma Hutasuhut, Amanda Sanata Devangga, Rizka Nur Rohimawati, Shanggita Farolina, Bagus Dwi P, Muhammad Zidane Ikrom, Muhammad Arif M, Gerald Christian, acara yang di hadiri Lurah Beji Timur Sobarudin dan masyarakat Kelurahan Beji Timur, Kota Depok, 19/07/2025.
"Ketua Pengabdian Masyarakat Lektor Kepala Nunung Martina, ST, Msi , " Menjelaskan bahwa keinginan kami bersama team memberikan kesadaran kepada masyarakat pengurangan sampah itu bisa dilakukan dengan cara sederhana karena kita tahu jumlah sampah di Jawa Barat sudah begitu besar dan pembangunan di TPS-TPS untuk penampungan sampah sementara juga harus segera dikurangi dan mungkin juga tidak akan ditambah untuk itu sampah itu harus diupayakan bisa selesai dirumah masing-masing, " Jelasnya.
Bagaimana cara zero waste," Mungkin beberapa yang sudah dilakukan kita dengan mengurangi stadisu dan metode yang kedua dengan menggunakan redius, namun yang berikutnya ini kita juga bisa melakukan sampah dengan cara daur ulang, Dalam pengabdian masyarakat ini daur ulang yang kami lakukan adalah sampah organik, an organik dan sampah residu kecuali logam dan kaca kita buat Carbon Pallet, " Ucap Nunung.
"Jadi Carbon Pallet ini sebagai energi alternatif berbahan sampah yang dapat menggantikan energi yang lain seperti Gas Melon, yang juga sebagai energi kebutuhan rumah tangga, untuk kegiatan UMKM dan pedagang-pedagang yang kapasitas yang belum besar, seperti Bakso, Cuanki, Sate yang bisa menggunakan kuliner dengan harapan bisa diperdayakan makan bisa mengurangi sampah yang minimal 30 sampai 50 persen, " Jelasnya.
Karena dari rumah tangga itu sekitar hampir 30 persen yang dihasilkan 1 kepala keluarga sekitar 1,5 kg sampai 0,75 kg atau (3/4 kg), " nah kalau ini bisa habis di sekitar sampah rumah tangga, kelompok-kelompok kecil pengolah sampah ini dan bisa di manfaatkan sebagai energi alternatif inikan ini menjadi solusi untuk menangani limbah sampah ini, " Imbuhnya.
"Dari setiap penelitian atau kegiatan pengabdian masyarakat baik program pemerintah atau yang di programkan dari internal Politeknik Negeri Jakarta selalu melibatkan mahasiswa seperti dalam penelitian ini melalui proposal dan kami melibatkan 2 mahasiswa namun dalam kegiatan kita bisa melibatkan lebih dari 2 mahasiswa dan untuk hari ini kita bisa melibatkan 15 mahsiswa karena apa mereka juga merupakan bagaian dari masyarakat".
Dan mereka yang terlibat menggunakan Corporate Responsibility mereka untuk juga peduli terhadap lingkungan-nya, dan bukan hanya pengabdian masyarakat saja penelitian juga dilibatkan.
"Mahasiswa juga tahu apa itu enable energy, carbon emisi dan mereka juga mempelajari seperti di teknik sipil contohnya mereka material teknologi salah satunya material yang digunakan carbon emisi.
"Menurut Nunung, dirinya memiliki bidang keahlian pokok teknik sipil dengan bidang keahlian material dengan yang spesifik material lingkungan jadi dengan yang sudah dijalankan bahwa dirinya mengaku melakukan keahlian material ramah lingkungan, " katanya.
Pada tahun 2021 dirinya mendapatkan hibah penelitian maching fun atau dana padanan yang nilainya hampir cukup besar dengan membuat genteng plastik yang terbuat dari limbah plastik dengan memiliki kekuatan melebihi genteng, dan gentong dari bahan keramik dan ini juga dipamerkan di perdagangan internasional dan termasuk saat ini membuat energi alternatif dengan menggunakan sampah.
"Beberapa penelitian yang lain juga banyak menggunakan sampah seperti ban karet, ban bekas, untuk flesibel faimen, dan saat ini dijalankan bahan juga menggunakan bahan sampah.
Terus lagi saya juga mengajukan lagi dari bahan kelapa sawit metode yang saya pakai memakai carbon pallet dengan menggunakan sampah rumah tangga atau organik , ad organik dari sampah residu ini saya terapkan ke limbahnya kelapa sawit alhamdulillah moga-moga berlanjut didanai dan saya sudah lolos administratif dan ini skala industri, " Cetus Nunung.
Dari Direktur Politeknik sendiri hal penelitian ini sangat didukung sekali dan dari pemerintah sendiri telah di dukung melalui dana dari Kemendikti, Dan selanjutnya ke depan akan melakukan inovasi Manufaktur dan alat yang di buat juga merupakan dibuat sendiri.
"Harapan kedepannya akan dipertemukan Bapeda, karena pengabdian masyarakat kami di Jawa Barat yang rencana melalui Bapeda dengan wakil direktur dan ijin dengan direktur yang akan berdiskusi dengan mereka dan ini akan menjadi program rutin untuk memberikan edukasi dan penanganan sampah di Kota Depok dan upayakan kerja sama dengan Jawa Barat dari Perguruan Tinggi Politeknik Subang dan setelah melangkah ke Gubernur Jawa Barat atau KDM
Dengan menggunakan Carbon Pallet melalui media arang batok tak akan menjadi bau karena semua sampah bisa di daur ulang hanya dengan memilah sampah yang berbahan kaca dan logam, " Dengan adanya edukasi ini kami bisa menyadarkan masyarakat untuk bisa merapkan untuk selalu menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah rumah tangga yang sudah ada, "Pungkas Nunung.
@Sonny/Tajuknews.com/tjk/07/2025.