|

IKLAN BANNER

IKLAN BANNER
Jejak Cakap Digital & Jejak Kreasi

Awas Hoax, Waktu Pakai Galon Tak Pengaruhi Migrasi BPA

Bahwa masa pakai galon tidak berpengaruh terhadap potensi migrasi Bisphenol A (BPA) dari galon guna ulang polikarbonat (PC) ke dalam air minum dalam kemasan (AMDK). Dia menjelaskan, migrasi BPA hanya terjadi dalam kondisi ekstrim tertentu. Jakarta, 13/08/2025. Pakar Lingkungan Hidup Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Suprihatinmenjelaskan bahwa potensi migrasi BPA ke dalam air konsumsi lebih dipengaruhi oleh faktor kimia, seperti tingkat keasaman (pH) dan fisik contohnya suhu tinggi hingga mekanis. ©Sonny/Tajuknews.com/tjk/08/2025.  


TAJUKNEWS.COM/ Jakarta. -- Pakar Lingkungan Hidup Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Suprihatin mengungkapkan bahwa masa pakai galon tidak berpengaruh terhadap potensi migrasi Bisphenol A (BPA) dari galon guna ulang polikarbonat (PC) ke dalam air minum dalam kemasan (AMDK). Dia menjelaskan, migrasi BPA hanya terjadi dalam kondisi ekstrim tertentu.


"Secara teoris, laju migrasi BPA dari galon ke AMDK tidak dipengaruhi oleh frekuensi pemakaian galon," kata Prof Suprihatin belum lama ini. 


Dia menjelaskan bahwa potensi migrasi BPA ke dalam air konsumsi lebih dipengaruhi oleh faktor kimia, seperti tingkat keasaman (pH) dan fisik contohnya suhu tinggi hingga mekanis. Dia mengatakan, waktu kontak antara kemasan dengan bahan yang dikemas juga memiliki potensi migrasi BPA.


"Tapi air galon umumnya waktu kontak tidak lama, sudah habis dipakai," kata Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN) Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB ini.


Hal tersebut disampaikan Prof Suprihatin menyusul adanya isu migrasi BPA dari galon yang sudah lama dipakai. Dia kmebali menekankan bahwa migrasi BPA hanya bisa terjadi apabila dalam kondisi ekstrim seperti suhu yang sangat panas.


Dia mengatakan bahwa pada kondisi air minum dalam kemasan normal, potensi migrasi BPA dari galon ke AMDK tersebut sangat sangat rendah, sehingga kadar BPA dalam AMDK sangat rendah dan belum mencapai Tingkat yang membahayakan kesehatan. Dia menegaskan bahwa penggunaan galon guna ulang PC masih sangat aman.


"Galon kemasan air minum selama ini masih aman, asalkan dipakai dalam keadaan bersih, dan dengan cara yang benar. Lembaga pemerintah (misalnya BPOM) berkewajiban memonitor dan mengedukasi penggunaan galon AMDK, baik oleh produsen maupun konsumen AMDK," katanya.


Keamanan pemakaian galon guna ulang sebagai kemasan pangan juga sudah dijamin pemerintah melalui beragam regulasi. Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kemenperin, Okky Krisna Rachman menegaskan bahwa pemakaian galon guna ulang sebagai kemasan pangan oleh industri AMDK harus mengikuti standar SNI


Guna menjamin keamanan dan kualitas, pemanfaatan galon guna ulang harus lolos melewati serangkaian regulasi dan uji coba, seperti Peraturan BPOM nomor 20 Tahun 2019. Aturan tersebut dibuat untuk memastikan bahwa bahan kemasannya air galon ini sudah aman dari migrasi bahan-bahan yang berbahaya.


Seluruh kemasan air yang ada di Indonesia telah mengikuti Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) nomor 86 tahun 2019. Regulasi ini mengatur lebih lanjut penyelenggaraan keamanan pangan yang salah satunya adalah pengaturan standar Kemasan Pangan mulai dari sanitasi, standar kemasan pangan, mutu hingga jaminan produk halal.


Setiap wadah air minum dalam kemasan (AMDK) juga harus memiliki label Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk memastikan kualitas dan keamanannya. SNI 3553:2015 tentang air mineral diberlakukan secara wajib oleh Kementerian Perindustrian.


Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 26 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Permenperin Nomor 78 Tahun 2016 tentang Pemberlakuan SNI air mineral, air demineral, air mineral alami dan air minum embun secara wajib.


"Setiap poin memiliki regulasi masing-masing guna menjamin kesehatan dan kualitas produk. Semua industri AMDK juga diwajibkan melakukan pengujian produk ke Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) di laboratorium uji," kata Okky Krisna Rachman.


©Sonny/Tajuknews.com/tjk/08/2025.

Komentar

Berita Terkini