TAJUKNEWS.COM, Jakarta. – Pandemi yang sudah terjadi selama lebih dari satu tahun tidak hanya berpengaruh pada kesehatan anak, tetapi juga kualitas pendidikan yang selama ini diadakan secara jarak jauh. Namun, masih ada peserta didik tingkat Sekolah Dasar (SD) yang memiliki kesulitan akses pendidikan seperti internet maupun sarana pembelajaran. Untuk itu, Danone Indonesia menandatangani Perjanjian Kerjasama untuk mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dalam pemberian akses pendidikan pada anak selama pandemi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (Sesditjen Paudasmen) Bapak Sutanto menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) adalah adaptasi yang telah dilakukan di masa pandemi. “Namun, tidak semua wilayah kita bisa dijangkau dengan teknologi, terutama di daera 3T (tertinggal, terdepan, terluar) di Indonesia. Kekurangan infrastruktur seperti listrik dan internet inilah tantangan kita dalam melaksanakan PJJ. Kami berterima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Danone Indonesia yang telah berkenan membantu memberikan modul pembelajaran kepada peserta didik di daerah yang membutuhkan akses.”
Diantara lebih dari 149 ribu SD negeri dan swasta di Indonesia, tidak semua satuan pendidikan mendapatkan PJJ secara daring. “Keterbatasan sarana dan prasarana, teknologi, dan kesediaan fasilitas jaringan membuat PJJ harus dilaksanakan secara luring/ offline di daerah 3T untuk menghindari hilangnya minat belajar/ loss of learning. Untuk itu, kami menyiapkan modul berbentuk fisik yang dapat digunakan untuk belajar di daerah tanpa listrik,” ungkap Direktur Sekolah Dasar Ditjen Pauddasmen Ibu Sri Wahyuni
Menjawab tantangan tersebut, Danone Indonesia melalui PT Sarihusada Generasi Mahardhika dan PT Tirta Investama mendukung Kemendikbud dalam pencetakan dan pendistribusian 33.480 buah modul fisik yang dapat digunakan oleh peserta didik, orang tua, serta para guru untuk dapat mendukung pendidikan selama pandemi. Bantuan ini diberikan kepada seluruh SD 12 Kecamatan Kabupaten Beli, Nusa Tenggara Timur yang juga merupakan salah satu daerah yang tergolong 3T.
Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menuturkan, “Komitmen terhadap pengembangan sumber daya manusia sangat berkaitan dengan visi Danone Indonesia yaitu One Planet One Health, yang bertujuan untuk membawa dampak positif bagi kesehatan masyarakat dan bumi. Pendidikan merupakan pilar penting yang saat ini penuh tantangan tidak hanya bagi peserta didik tetapi juga guru dan orang tua. Maka dari itu, kami ingin mendukung Kemendikbud dalam pemberian akses edukasi agar mereka tidak terdampak lebih jauh lagi.”
Dalam lingkup PKS bersama Kemendikbud kali ini, selain mendukung akses pendidikan, Danone Indonesia juga memperkaya modul edukasi yang sudah ada dengan tambahan edukasi terkait topik hidrasi sehat, gizi seimbang, hingga pengolahan sampah. Hal ini berkaitan dengan dua unit bisnis Danone di Indonesia yaitu Waters dan Specialized Nutrition yang konsisten melakukan kemitraan dengan berbagai pihak, menginisiasi program berkelanjutan, menyediakan produk nutrisi dan hidrasi, hingga mendukung kelestarian lingkungan.
Penandatanganan PKS dilakukan oleh Direktur Sekolah Dasar Ditjen Paudasmen Ibu Sri Wahyuni serta Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto dan disaksikan oleh Sesditjen Pauudasmen Bapak Sutanto. Nantinya, modul fisik ini akan siap untuk didistribusikan pada akhir bulan Maret 2021.
“Kami sangat senang dapat kembali bermitra dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk memperluas akses pendidikan yang bermutu, berkeadilan, dan inklusif. Kami berharap praktik baik ini dapat bersama-sama mendukung.pembentukan generasi maju Indonesia yang akan menjadi fondasi dari Indonesia Maju.” pungkas Vera.
©Sonny/Tajuknews.com/tjk/Maret/2021.