|

IKLAN BANNER

IKLAN BANNER
PEMILU 2024

Kementan Syahrul Yasin Limpo, Yakinkan Penyakit PMK Tidak Menyebar Ke Manusia

 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam jumpa pers virtual, rabu( 11/5/22) menyatakan," sebagian daging ternak yang terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih bisa dikonsumsi",  Namun ditegaskan dia, penyakit ini tidak bisa menyebar ke manusia". @Sonny/Tajuknews.com/tjk/05/2022.


TAJUKNEWS.COM, Jakarta - Wabah PMK yang menimpa hewan- hewan jenis kuku berbelah seperti sapi, kerbau, dan lainnya dapat membuat suasana kepanikan di masyarakat.


Apalagi bagi masyarakat yang pencinta makanan seperti sapi, kambing akan berfikir dua kali untuk mengkonsumsi makanan tersebut.


Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam jumpa pers virtual, rabu( 11/5/22) menyatakan," sebagian daging ternak yang terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih bisa dikonsumsi".


Hanya beberapa bagian saja seperti organ dalam atau jeroan dan bagian mulut seperti bibir dan lidah yang tidak bisa dikonsumsi.


“Jeroan dan bagian mulut seperti bibir dan lidah ternak yang terkena PMK tidak bisa dikonsumsi. Tapi yang lain masih bisa direkomendasikan, dagingnya pun masih bisa dimakan,” ujar Mentan Syahrul.


Penjelaskan lebih lanjut Mentan Syahrul," PMK adalah penyakit yang penyebarannya sangat cepat melalui udara dan kontak langsung. Namun ditegaskan dia, penyakit ini tidak bisa menyebar ke manusia".


Hanya hewan jenis kuku berbelah seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi yang bisa terserang, pihaknya akan terus bekerja keras untuk meminimalisir penyebaran.


Kami juga berharap agar masyarakat tidak panik, nantinya bisa membuat para peternak panik dan mendadak memotong hewan-hewannya," kata Mentan Syahrul.


"pihaknya telah menetapkan 2 daerah yang dilanda wabah penyakit mulut dan kaki pada hewan yaitu Kabupaten Aceh dan Kabupaten di Jawa Timur, keterangan lanjut Mentan Syahrul, 

Untuk Kabupaten Aceh, ada 2 daerahnya yang terpapar yaitu Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur. Sementara Jawa Timur terdiri dari Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto".


" Langkah darurat atau agenda SOS, langkah temporary, dan agenda recovery   atau pemulihan telah di buat Kementan.


" Harapannya wabah ini tidak ekspansi terlalu jauh dari apa yang sudah dikendalikan," pungkas Mentan Syahrul.

Komentar

Berita Terkini