|

IKLAN BANNER

IKLAN BANNER
PEMILU 2024

Ganjar Yakin Produksi Pertanian Jateng Lebih Meningkat

Ganjar menyebutkan, "Kapasitas panen padi dapat meningkat hingga 8 ton jika upaya peningkatan produktivitas pertanian terus didorong, usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan MRMP di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. 11/03/2023. Ia menjelaskan Jateng merupakan wilayah penghasil produksi padi terbesar nasional. Secara angka luas panen padi Jateng sebanyak 1.666.931 hektare di 2020. @Sonny/Tajuknews.com/tjk/03/2023.


TAJUKNEWS.COM, Masaran. - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo yakin produktivitas pertanian Jateng bisa lebih dioptimalisasi lagi. Salah satunya melalui penambahan modern rice milling plant (MRMP) atau penggilingan padi modern.

Ganjar menyebutkan, "Kapasitas panen padi dapat meningkat hingga 8 ton jika upaya peningkatan produktivitas pertanian terus didorong. 

"Hal itu disampaikan Ganjar, usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan MRMP di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.

"Problemnya sudah ketahuan, produktivitas kita mesti ditingkatkan karena sebenarnya fasilitas ini dimiliki cukup banyak. Kalau produktivitasnya banyak, asumsi saja per hektar kita bisa menaikkan kapasitas panen kita 7 ton sudah bagus sekali, syukur-syukur bisa 8 ton," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/3/2023).

Ia menjelaskan Jateng merupakan wilayah penghasil produksi padi terbesar nasional. Secara angka luas panen padi Jateng sebanyak 1.666.931 hektare di 2020. Jumlah tersebut meningkat menjadi 1.696.712 hektare di 2021.

Kemudian, jumlah produksi padi tembus 9.489.165 ton di 2020 dan naik menjadi 9.618.657 ton di 2021. Oleh karena itu, Jateng kerap dijadikan sebagai lumbung padi nasional.



"Kita butuh mempertimbangkan masukan petani soal pupuk. Pupuk kita kurang banyak, terus saprotan (sarana produksi pertanian) yang dibutuhkan seperti obat-obatan. Ketika BULOG punya peralatan lebih banyak, maka serapannya lebih bagus," ungkap Ganjar.

"Jangan meliberalisasi pangan. Kita mesti kembalikan lagi. Penting untuk memperkuat BULOG agar kemudian pangan nasional bisa tercukupi sehingga kita harapkan lebih banyak lagi seperti ini yang dibuat," sambungnya.



Meskipun begitu, Pemerintah Provinsi Jateng bersama BULOG masih akan terus melakukan program yang menunjang kegiatan petani. Ketahanan pangan nasional tercipta ketika program mandiri pangan mampu dioptimalkan oleh para petani sendiri dengan memudahkan petani dalam mengakses kebutuhan, seperti memperbanyak MRMP.

Ia menjelaskan pihaknya bakal menyiapkan alat pengering padi untuk kelompok tani agar produksi mereka tidak terhambat cuaca ekstrem.

"Problem besarnya dryer kemarin itu, jadi dryer di daerah-daerah itu butuh lebih banyak. Sehingga kalau cuaca ekstrem, petani tidak bisa mengeluh mengeringkan karena tidak punya alat, karena bisa dibantu dryer," Tukasnya.


@Sonny/Tajuknews.com/tjk/03/2023.


Komentar

Berita Terkini