|

IKLAN BANNER

IKLAN BANNER
Jejak Cakap Digital & Jejak Kreasi

Septa Vidya Katakan, Cara Menjadi Ayah Yang Baik, Membangun Hubungan Yang Kuat Bapak dan Anak




TAJUKNEWS.COM/ Jakarta. – Sebagai seorang ibu, saya sering melihat betapa pentingnya peran ayah dalam tumbuh kembang seorang anak. Peran ayah seringkali direduksi hanya sebagai "penopang finansial"


"Padahal seharusnya ayah bukan hanya sebagai pendamping saja, tetapi juga pilar yang membentuk karakter dan kepercayaan diri si buah hati. Hal ini diperkuat oleh penelitian American Psychological," Ujar Septa Vidya - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi, Pascasarjana Universitas Sahid, di Jakarta, 27/05/2025.

Association (APA) yang menyebutkan bahwa keterlibatan ayah secara emosional meningkatkan 

Kecerdasan kognitif anak sebesar 20% dan mengurangi risiko gangguan perilaku di masa remaja.

Namun, menjadi ayah yang baik tentu tak selalu mudah dan dibuktikan dengan data BPS pada Tahun 2022 yang menunjukkan bahwa hkoanya 34% ayah di Indonesia yang secara aktif terlibat dalam pengasuhan harian," Ucapnya.

Dari pengamatan saya sehari-hari, berikut tips praktis bagi orang tua khususnya ayah yang juga didukung dengan fakta ilmiah dan pengalaman nyata. 

Mari kita eksplorasi lagi agar hubungan ayah dengan anak semakin erat dan bermakna. 

1. Jadilah Teladan yang Anak Banggakan

Anak-anak adalah peniru ulung, dan Ayah adalah sosok pertama yang mereka idolakan. 

"Menurut pengalaman saya, sikap Ayah dalam menghadapi masalah, berbicara dengan orang lain, atau bahkan menjaga komitmen kecil (seperti mengajak anak olahraga rutin) 

Akan terekam dalam memori mereka. Berikut adalah contoh konkret dalam keseharian, anak-anak belajar dari observasi. Studi Child Development (2020) membuktikan bahwa anak laki-laki yang melihat ayahnya membantu pekerjaan rumah tangga cenderung tumbuh lebih respek terhadap perempuan (72% lebih tinggi). 

Sementara itu, anak perempuan dengan ayah yang menghargai pasangan memiliki kepercayaan diri 40% lebih baik 


Ini yang menjadi tips Ibu

Saat Ayah membersihkan meja setelah makan, libatkan anak dan katakan pada anak, 

"Yuk, kita bantu Ibu bersama-sama!"

Tunjukkan etos kerja dengan ceritakan pengalaman Ayah menyelesaikan proyek kantor, tapi tetap prioritaskan waktu untuk keluarga. 

Tunjukkan integritas, kerja keras, dan empati. Saat Ayah konsisten dengan nilai-nilai baik, anak akan tumbuh dengan pondasi karakter yang kokoh.

Utamakan Quality Time, Meski Waktu Terbatas sebagai ibu yang juga sibuk, saya paham betapa sulitnya membagi waktu. Tapi, percayalah anak tak butuh durasi lama, yang mereka butuhkan adalah kehadiran ayah yang utuh. 

Matikan ponsel saat menemani mereka main puzzle, dengarkan cerita lucu mereka sepulang sekolah, atau ajak mereka masak menu favorit di akhir pekan. Momen-momen sederhana inilah yang akan mereka kenang seumur hidup. Berikut adalah beberapa fakta tentang waktu ayah dan anak:

Riset Harvard Graduate School of Education (2019) mengungkap bahwa 15 menit interaksi berkualitas per hari antara ayah dan anak mampu meningkatkan kemampuan problem-solving anak. 

Namun, rata-rata ayah di Asia hanya menghabiskan 35 menit/hari untuk anak.

Ide Kegiatan Singkat untuk Ayah

Bermain bola dengan anak 10 menit di halaman rumah "Ayah, ajarin aku trik baru main bola!" 

"Diskusi ringan sebelum tidur, tanyakan kepada anak "Apa hal paling seru hari ini?"

Bermainlah dengan Hati, Bukan Hanya dengan Logika Saya sering melihat suami saya bermain role-play menjadi penjual dan pembeli mini market dengan anak kami. Dari situ, saya belajar bahwa bermain bukan sekadar hiburan, tapi juga media belajar. Ayah bisa mengajarkan berhitung, menyebutkan nama item-item yang dijual, sehingga bisa meningkatkan imajinasi anak. 

Tak perlu rumit yang penting, libatkan diri sepenuhnya dan biarkan anak merasa Ayah adalah “teman main” terbaiknya.

Berikut adalah manfaat bermain dari perspektif sains menurut American Academy of Pediatrics, bermain dengan ayah merangsang perkembangan korteks prefrontal anak area otak yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan. Anak yang sering diajak bermain aktif oleh ayah juga memiliki IQ 6 poin lebih tinggi (Journal of Family Psychology, 2021). 

Dukung Proses Belajar Anak dengan Tulus

Pendidikan bukan hanya tanggung jawab ibu. Ayah juga bisa berperan aktif, misalnya dengan membantu mengerjakan proyek sains, menemani latihan sepak bola, atau sekadar bertanya, “Apa hal seru yang kamu pelajari hari ini?” Saat anak merasa Ayah antusias dengan perkembangan mereka, rasa percaya diri mereka pun akan tumbuh,"Pungkas Septa.


©Sonny/Tajuknews.com/tjk/05/2025.

Komentar

Berita Terkini