![]() |
(Foto Istimewa) |
Memang jika dari nama warungnya 'Mandoan' sudah jelas bahwa makanan andalan adalah tempe. Namun perlu diketahui, yang disajikan tidak sembarang tempe. Pasalnya, tempe yang disuguhkan seukuran kertas HVS atau lima kali lipat ukuran tempe pada umumnya.
Seperti yang diungkapkan Goldha Maulla Hildayani (20) mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara (USU), pengelola The Komend Café, di warkop 'Mendoan' menu yang menjadi andalan adalah Tempe Mendoan.
"Tempe Mendoan ini. salah satu kuliner khas Banyumas, Jawa Tengah dan belum ada di kota Medan. Ini khasnya di Banyumas, Jawa tengah. Jadi jika ada pendatang dari Jawa, atau yang pernah merantau ke jawa pasti tahu Tempe Mendoan. Nah sekarang Tempe Mendoan, ada disini," ujarnya.
Dijelaskan Goldha, Tempe Mendoan itu, memiliki tekstur lebih besar, tipis yang kemudian digoreng dengan balutan tepung. Tempe Mendoan terbuat dari kacang kedelai asli yang difermentasikan dengan jamur baik bernama Rhizopus oligosporus. Tempe merupakan sumber protein nabati yang mengandung serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi.
Kemudian antibiotika dan antioksidan yang ada di dalamnya dipercaya dapat menyembuhkan infeksi serta mencegah penyakit degeneratif. Tempe juga memiliki khasiat menurunkan risiko serangan Jantung, menangkal radikal bebas, mencegah anemia & osteoporosis. Mencegah diare dan kolera, tinggi akan serat, mengatasi Keracunan.
"Selain menu andalan Tempe Mendoan, di The Komend Café juga ada pilihan menu lainnya seperti Pizza Mendoan," pungkasnya. (red/ob)